Disuruh Jadi Pelacur Hingga Dilamar Laki-laki Beristri 3

 

Banyak lika-liku terjal dilalui seorang biduwan panggung ketika kali pertama menapaki karir di industri musik dangdut. Musik melayu yang kadung identik dengan imej 'kampungan', acapkali bikin mereka harus menelan perlakukan miring dari lelaki hidung belang.
Wajah cantik, suara merdu, setelan busana seksi serta goyangan aduhai merupakan 'paket' wajib yang mesti dimiliki seorang biduwan. Tak boleh risih saat seorang lelaki dengan aroma alkohol tiba-tiba naik ke atas panggung dan 'menggerayangi' tubuh mereka. Ada yang marah, tapi ada juga yang menepisnya dengan ramah.
Tak dipungkiri, banyak lelaki yang takluk di kaki si biduwan. Bahkan banyak yang dibuat tergila-gila meski telah memiliki anak dan keluarga. Kenyataannya, tak semua biduwan rela mengumbar 'tubuh' dan goyangan demi berburu rupiah. Ada diantara mereka yang memilih terjun ke pangung-panggung kampung demi meraih cita-cita mulia.
1. Lala Anggita Pernah ditawari jadi istri ke-4
Nama aslinya Siti Rohila, tapi populer dengan julukan Lala Anggita. Dia menekuni profesi ini semenjak tahun '97. Sejak kecil, perempuan berdarah Sunda-Padang ini memang tertarik musik dangdut.
"Pertama kali ikut latihan akhirnya ada job ke radio radio, akhirnya ke panggung, ngamen janur istilah. Sekarang aku sudah punya single. Masih belum ngangkat sih, judulnya Bacan artinya baik dan cantik," buka Lala membuak percakapan.
"Aku freelance aja. Penyanyi panggilan gitu. Ke mana aja. Terima job jalanin. ciri khas aku ada, tapi blom dikasih nama. Goyangnya kayak maju mundur,lebih seperti belly dance gitu deh," lanjutnya.
Lala nyaris saja ngetop setelah mengikuti ajang pencarian bakat di salah satu stasiun televisi swasta di bilangan Daan Mogot, Jakarta Barat. "Aku sempat ikut d'Academy di Indosiar. tinggal selangkah lagi eh aku malah gugur. Alasannya karena aku sudah punya anak. Padahal tinggal memperebutkan gold tiket," sesal lala.
Banyak suka-duka dirasakan Lala puluhan tahun meretas karir jadi biduwan. Di awal karirnya, dia bahkan pernah hanya dibayar tak sepadan dengan kualitas suaranya.
"Pernah nyanyi di satu daerah dibayar pake jagung dan uang 20 ribu itu di daerah Bogor, Jawa Barat. Tapi seneng aja. rejekinya cuma segitu yang penting bisa menghibur," kenangnya dnegan mata menerawang.
Seperti pedangdut lainnya, Lala juga menyimpan pengalaman tak mengenakkan. Dia seringkali dibuat risih menghadapi ulah usil penonton.
"Yang paling nggak enak pas nyawer tiba-tiba ada penonton langsung nyosor cium aku. aku marah-marah di atas panggung. Aku kaget waktu itu. Banyak sih yang nakal. Cuma saat itu aku masih single, belum menikah," ucapnya.
Bahkan sebelum menikah, Lala pernah diajak menikah oleh seorang lelaki beristri 3. "Banyak yang ajak nikah dengan iming iming dikasih mobil dan rumah asal mau dijadikan istri ke sekian. waktu itu aku gak minat. Kita bisa menolaknya dengan baik baik," kenangnya.
Mirisnya, dia pernah ditawari jadi istri ke empat seorang pengusaha. Lelaki hidung belang nekat mendatangi orangtua Lala lalu memberikan kunci mobil Yaris sebagai hadiah. Tahun 2000 an, Lala bahkan nyaris jadi korban produser genit. Usia melakukan take vokal, dia malah diajak menginap di Ancol.
"Pokoknya mengarah ke sana. kok seperti ini, akhirnya saya nggak ambil," bebernya.
"Soal uang saya gak munafik. siapa gak mau dikasih uang dan mobil. tapi balik lagi ke hati. Saya gak bisa terima, karena nggak cinta kan. Relasi memang banyak lelaki beristri," pungkasnya.
2. Riang Uno Sering diajak kencan lelaki hidung belang
Sudah sejak SMA Riang Adesi alias Riang Uno menekuni profesi sebagai penyanyi dangdut. Ketertarikannya muncul dari sang ayah yang mengais rejeki melalui usaha organ tunggal di kampung halamannya di Bengkulu.
"Mulanya sumbang lagu saat di hajatan. Ikut lomba juga di kabupaten juara 2. Mulai tertarik sejak duduk di kelas 2 smp. Sampai saat ini, sudah hampir 5 tahun saya menekuni profesi jadi biduwan dangdut," kata perempuan 20 tahun ini.
Banyak pengalaman dirasakan saat memulai karirnya di Bengkulu. Dia rela naik turun gunung hanya demi tampil di depan penonton.
"Naik motor terbalik dan jatuh. Kaki kanan kena knalpot panas. Panas sekali," kata Riang dengan logat Bengkulu yang kental.
Setali tiga uang dengan lala, dalam perjalanannya Riang sering digoda lelaki genit di atas panggung. Kalau sudah begini, dia berusaha menghindar dengan cara tak berbaur langsung dengan penonton.
"Untung belum ada yang ajak nikah. Masih wajar," katanya.
"Sering diajak kencan lewat BBM. Tapi saya selalu tolak dengan halus. Bisa bisa kita aja gimana menolaknya. Malas nggak mau nimpalin ajakan lelaki genit seperti itu," kata perempuan yang pernah menembus 14 besar Kontes dangdut Indonesia (KDI) 2014 ini.
Di Jakarta, mahasiswi jurusan broadcast sebuah perguruan tinggi di Jakarta itu tinggal bareng tantenya. Uang hasil menjajakan suara pun terbilanglumayan menggiurkan. Betapa tidak, sebulan dia bisa meraup penghasilan hingga 10 juta rupiah.
"Duitnya buat biayain kuliah aku," katanya bangga.
Karir Riang belakangan diikuti adiknya, Serly Agustia yang baru berumur 17 tahun. Selepas SMA, Serly menyusul sang kakak terbang ke Jakarta. Di Ibu Kota, dia mencoba meraih peruntungan menjadi biduwan panggung sambil mencari kampus yang pas untuk melanjutkan studinya.
"Baru 5 bulan jadi biduwan. Belajar nyanyi dulu satu tahun ini. Aku baru lulus SMA di bengkulu," kata Serly.

Serly pernah ikut panggung tingkat provinsi. Waktu itu, dia masih kelas 3 SMP. Seperti halnya Riang, dia juga mengawali karir sebagai penyanyi di acara hajatan.
"Orangtua nggak ngelarang, malah di dukung. Aku belajar secara otodidak, diajari kakak yang sudah nyanyi duluan," katanya.

Baru beberapa bulan jadi biduwan, Serly mengaku punya cerita miris berhadapan dengan lelaki genit.
"Pernah diajak kencan lewan pesan singkat. Minta pin BB lalu diajak jalan. Saya harus jaga diri. umur saya masih kecil, masih jauh baru 18 tahun. Berharap jadi pramugari, polwan, bidan. Sekarang nyanyi dulu satu tahun buat cari uang, ini batu loncatan," tandasnya.
"Saya pernah dicium penonton nakal. Serly nangis abis-abisan sampai mata bengkak. Besok untungnya nggak ketemu lagi,"ceritanya.
3. Devi Berlian Disuruh Jadi Pelacur oleh Ayahnya Sendiri
Mungkin penyanyi dandut jebolan Kontes Dangdut Indonesia (KDI) musim ke-6 ini bisa membuat Anda menitikkan air mata jika diminta menceritakan masa lalunya.
Devi Berlian mau berbagi kisah ketika orangtuanya bercerai karena faktor ekonomi saat mereka tinggal di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hingga ibunda Devi harus “menculik” putri cantiknya itu ke Cirebon demi mendapat kehidupan lebih baik.
Orangtuanya bercerai ketika pemilik Goyang Dayung itu berusia 13 tahun atau saat duduk di bangku kelas 1 SMP. Devi menuturkan, perceraian berawal dari ayahnya punya banyak hutang ke beberapa renternir hingga setiap hari kediamannya selalu didatangi renternir.
“Tapi yang hadapi renternir itu malah Mama aku. Padahal Mama lagi hamil tua adik aku, lagi kandungan 9 bulan. Aku lihat ibu dimarah-marahin sama renternir,” kenang Devi saat berbincang dengan Suara.com.
Devi merasa sang ayah tak mau bertanggung jawab terhadap keluarga. Malah, katanya, jika ibunya minta uang untuk beli makan karena anak sudah lapar, ayahnya justru malah balik memarahi.
“Sampe ibu aku bilang, ‘Pak si Ade (sapaan Devi) laper udah gak ada beras,’” Devi menirukan ucapan ibunya. “Ya, udah suruh aja dia (Devi) melacur,” kata Devi menirukan jawaban ayah.
“Mama aku tuh nangis tiap hari setelah mendengar aku disuruh melacur. Aku disuruh ngamen kan bisa nyanyi. ‘Pak gimana kita belum bayar kontrakan, dia bilang tinggal di kolong jembatan ajam,” kenang Devi dengan mata berkaca-kaca.
Namun, itu masa lalu, Devi mengaku saat ini tak ada masalah dengan ayahnya. Bahkan ia ingin mengajak umroh ayah dan ibunya.
“Ibu selalu bilang tetap berbuat baik sama orang yang jahatin kita,” kata pelantun Pemberi Harapan Palsu (PHP) itu yang selalu menerapkan prinsip ibunya.

sumber : http://www.suara.com/entertainment/2015/02/01/110000/disuruh-jadi-pelacur-hingga-dilamar-laki-laki-beristri-3

Related Posts:

1 Response to "Disuruh Jadi Pelacur Hingga Dilamar Laki-laki Beristri 3"